Pelaksanaan Riset Aksi Manajemen PSDAT (Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu) yang didukung YPII (Yayasan Plan International Indonesia) yang merupakan organisasi pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada anak dan telah beroperasi di Indonesia sejak Tahun 1969 melalui afiliasi dengan Federasi Plan International. Saat ini YPII sedang mencanangkan Proyek Water for Woman (WfW) di Provinsi NTT dan NTB yang dilaksanakan mulai tahun 2018 di NTT dan NTB dengan dukungan Pemerintah Australia melalui Departement of Foreign Affairs and Trade. YPII bekerja dengan kemitraan dengan pemerintah, LSM lokal untuk mengkatalisasi perubahan menuju kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam pelaksanaan Program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan mendukung kinerja Pemerintah daerah Kabupaten melalui POKJA PKP Tingkat kabupaten Sumbawa Tim STBM Kecamatan dan Desa, TP-PKK Posyandu Keluarga, Sekolah, dunia usaha/pengusaha untuk terlibat dalam peningkatan akses sanitasi kepada masyarakat.

Dengan semangat SDGs tujuan ke-6 yakni sanitasi untuk semua dan target pemerintah Indonesia untuk memperluas akses sanitasi, YPII tidak hanya berupaya untuk menjamin peningkatan akses dan layanan sanitasi dan kebersihan yang setara dan berkelanjutan bagi semua pihak, tetapi juga mendorong partisipasi aktif kelompok-kelompok yang terpinggirkan sehingga mereka mampu berpartisipasi menyampaikan hak-hak mereka terkait sanitasi/ kebersihan dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Harapannya melalui upaya peningkatan akses sanitasi ini juga memberikan kontribusi kepada upaya pemerintah dalam pecepatan penurunan stunting atau masalah gagal tumbuh anak, yang selaras dengan Amanah SDGs 3 memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia.

Sebagai bagian dari pelaksanaan STBM GESI sesuai dengan peraturan Bupati Sumbawa Nomor 36 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang Berkesataraan Gender dan Inklusi Sosial, YPII bersama Monasch University mendukung Kabupaten Sumbawa dalam melaksanakan penelitian aksi Manajemen Sumber Daya Air Terpadu yang telah dilaksanakan sejak Oktober 2021 sampai dengan Agustus 2022. Penelitian tersebut saat ini memasuki tahapan rapat koordinasi tim formatur bersama Water for Woman Project Manager YPII dan Universitas Cendana Kupang dan pelatihan bagi fasilitator untuk persiapan Riset Aksi manajemen bersama kelompok marginal.

Kunjungan Dosen Pengajar Program Studi Kehutanan Universitas Nusa Cendana Kupang Bapak Dr.Ir. Ludji Michael Riwu Kaho, M.Si dan Water for Woman Project Manager YPII Ibu Silvia A Landa pada hari Selasa tanggal 12 Juli 2022 dilanjutkan dengan dengan rapat koordinasi bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Bapak Lalu Suharmaji, ST, MM bersama Tim Formatur penyusunan konsep Surat Keputusan Bupati Sumbawa tentang pembentukan Forum Koordinasi pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu yang menyatukan semua stakeholder terkait lingkup pemerintah daerah kabupaten, provinsi hingga keterwakilan pemerintah pusat di daerah NTB, akademisi, Forum DAS Provinsi NTB, Forum Penanggulangan Resiko Bencana Provinsi NTB, Kecamatan, Desa, kelompok perempuan, TP-PKK, Kelompok/komunitas Masyarakat pemerhati air, dan lain-lain.

Kegiatan selanjutnya berlangsung pada 13 Juli 2022, pelatih specialist GESI dan MER YPII Provinsi NTB  memberikan pelatihan peningkatan kapasitas kepada co-fasilitator tim formatur PSDAT bertempat di Hotel Grand Sumbawa. Pada pelatihan ini co-fasilitator menerima pembelajaran tentang prinsip-prinsip dasar dalam memfasilitasi kelompok marginal serta dikenalkan pula pada prinsip do no harm and no one left behind agar ketika pelaksanaan riset aksi manajemen PSDAT berikutnya co-fasilitatot mampu memahami dan menghargai prinsip dan hak-hak penyandang disabilitas. Kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan Riset Aksi Manajemen Sumber Daya Air Terpadu Peningkatan Kapasitas Kelompok Marginal pada Hari Kamis dan Jumat Tanggal 14-15 Juli 2022 bertempat di Hotel Grand Sumbawa, yang difasilitasi oleh YPII Manajer Project Silvia A Landa, Dr. M. Riwu Kaho, Fasilitator GESI, Co Fasilitator Tim Formatur PSDAT, yang diikuti oleh Kelompok Forum Disabilitas Sarea Kabupaten Sumbawa, Kelompok perempuan.

Melalui kegiatan ini manajemen Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu memastikan terwujudnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Berkesetaraan Gender dan Inklusi sosial di Kabupaten sumbawa hingga kebutuhan dan akses layanan dasar terhadap kebutuhan air terpenuhi tanpa terkecuali atau dikenal dengan istilah no one left behind yang didukung dengan pengelolaan sumber daya air terpadu dari hulu hingga ke hilir dengan melibatkan seluruh elemen mulai dari subjek hingga objek dalam pengelolaan sumber daya air terpadu ini khusunya di Kabupaten Sumbawa dan dapat menjadi model best practice bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Rencana kerja tindak lanjut kedepan selain 5 lokus desa binaan program Safe4c LPA NTB Unicef dan LPA Sumbawa tersebut, diharapkan dapat terimplementasi kegiatan ini yang dirangkaikan dengan Hari Buka Posyandu Keluarga  di semua Desa, dan sebagai rencana awal diusulkan melalui rapat koordinasi dalam penyusunan rancangan peraturan mengenai pengelolaan keuangan desa untuk Tahun 2023 tambahan 7 desa lokus kegiatan sehingga berjumlah 12 desa dan penyusunan kebijakan daerah untuk menguatkan implementasi kegiatan #boatdesapeditode ini sebagai bagian dari ikhtiar pemenuhan layanan dasar Standar Pelayanan Minimal, Pemenuhan Hak dan perlindungan Anak melalui kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak, dan Percepatan Penurunan stunting melalui Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kabupaten Sumbawa menuju Sumbawa gemilang yang berkeadaban.