Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa menggelar pertemuan untuk mereview kinerja Aksi 8 Konvergensi Penurunan Stunting 2022 Tingkat Kabupaten Sumbawa, melalui inovasi TUNTUNGERASUMBAWAKU (Tuntaskan Stunting menuju Generasi Sumbawa Berkualitas) pada Senin (30/1) di Ruang Rapat H Hasan Usman Lt I Kantor Bupati Sumbawa. Wakil Bupati Sumbawa Hj Dewi Noviany S.Pd., M.Pd., dalam arahannya menegaskan untuk percepatan penurunan stunting membutuhkan komitmen, kekompakan dan dukungan anggaran.“Hilangkan mindset ini pekerjaan Dinas Kesehatan, ini pekerjaan Dinas Sosial, Dinas P2KBP3A, mari kita bersama bersinergi bergotong royong, mana ada kerja kalau tidak ada anggaran, sehingga saya pastikan dengan komitmen kita bersama agar penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa lebih cepat, dengan komitmen bersama agar penurunan stunting ini lebih cepat dan tidak ada SKPD berjalan sendiri-sendiri, bersama bersinergi dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, ucap Wabup Hj. Novi. Wakil Bupati Sumbawa mengharapkan kepada seluruh anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Sumbawa baik Perangkat Daerah, Perguruan Tinggi, Tim Penggerak PKK, NGO, Yayasan Plan International Indonesia, BAZNAS, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Kabupaten Sumbawa, Kecamatan, Desa, Kelurahan, Kader Pembangunan manusia, Kader posyandu Keluarga, Kader KB, Kader PKK, Bidan Desa, petugas Gizi, Lembaga Profesi, dan partisipasi masyarakat agar bersinergi dan gotong royong. “Dalam penanganan stunting baik melalui intervensi spesifik (langsung) maupun intervensi sensitif (tidak langsung) agar lebih semangat lagi sehingga sasaran baduta, balita stunting dan keluarga beresiko stunting dapat kita minimalkan” pungkasnya.

Selepas pembukaan, pertemuan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Asisten pemerintahan dan kesejahteraan rakyat Varian Bintoro Sos.M.Si, beliau menegaskan kembali apa yang menjadi komitmen pimpinan agar dapat diinternalisasi oleh semua pihak sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing selaras dan bersinergi. “Review kinerja tahunan merupakan kegiatan aksi kedelapan daripada konvergensi percepatan penurunan stunting selama satu tahun terakhir yaitu tahun 2022 yang kita review saat ini, Review dilakukan dengan membandingkan antara rencana dan realisasi dalam hal: penyerapan anggaran, capaian output (target kinerja), kerangka waktu penyelesaian, mengidentifikasi faktor yang menghambat pencapaian terget kinerja output, merumuskan tindak lanjut agar terget kinerja dapat dicapai pada tahun berikutnya” urai Varian yang juga Wakil Ketua KONI Sumbawa ini. Selain itu Varian juga menegaskan koordinasi dan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing perangkat daerah agar lebih kuat dalam berkoordinasi dan bekerjasama yang baik antara bidang teknis maupun sekretariat selaku perencanaan dan pelaporan sehingga kendala-kendala dapat diminimalkan.

Selanjutnya pada materi kedua Kabid PPM Bappeda Yuni Ilmi Kurniati, S.STP, M.Si menyampaikan teknis review kinerja tahunan dengan mereview kembali 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting mulai dari master aksi kemudian aksi 1, aksi 2, aksi 3, aksi 4, aksi 5, aksi 6, aksi 7 dan aksi 8 dalam sistem aplikasi monev aksi.bangda.kemendagri.go.id/emonev/dashboard/kabupaten/Page dan review pelaksanaan program dan kegiatan sub kegiatan terkait pada perangkat daerah tahun 2022 maupun rencana kerja tahun 2023.Terdapat beberapa perangkat daerah yang telah menginput program kegiatan pada pemetaan program kegiatan, kemudian data terpilah dalam aksi 8, pada aksi 8.1 (matriks rencana dan realisasi APBD), aksi 8.2 (matriks rencana dan realisasi kegiatan non APBD), aksi 8.3 (matriks rencana dan anggaran tahun rencana), aksi 8.4 matriks pelaksanaan 8 aksi konvergensi.

“Rencana kerja tindak lanjut hasil diskusi masukan dan saran dalam pertemuan ini antara lain rencana pelaksanaan kegiatan rapat kooridnasi TPPS Kabupaten bersama TPPS Kecamatan Desa dan Kelurahan, persiapan pelaksanaan aksi 1 konvergensi stunting tahun 2023, gelorakan semangat motto tuntun gera sumbawaku melalui aksi bersama masing-masing OPD, gerakan seribu rupiah yang telah diinisiasi oleh Dinas Kesehatan kiranya masing-masing OPD juga dapat melakukan hal yang sama untuk dapat membantu mendukung penanganan stunting melalui pemberian bantuan makanan bergizi sebagai bentuk kepedulian kita bersama” Terang Yuni. Maih jelas Yuni, internalisasi hasil pemetaan program dan kegiatan sub kegiatan yang mendukung percepatan penurunan stunting di daerah berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 Tahun 2021 yang terdiri atas 8 indikator provinsi, 64 indikator kabupaten/kota yang terbagi menjadi 29 indikator esensial dan 35 indikator supply dengan metada kinerja, indikator dan satuan pada sub kegiatan menunjuk pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021. Di kesempatan tersebut Yuni menjabarkan Desa yang menjadi rencana aksi. “Kemudian rencana pelaksanaan aksi bergizi pemberian tablet tambah darah di sekolah, madrasah, intervensi kepada lokus 12 desa tahun 2023 yaitu Desa Labuan Sumbawa Kecamatan Labuhan Badas, Desa Karang Dima Kecamatan labuhan Badas , Desa Jorok-Utan, Desa Lab. Aji-Lab Kecamatan Labuhan Badas , Desa. Labuan Bajo , Desa Suka Damai , Desa . Rhee Loka , Desa Bao Desa , Desa Sebotok , Desa Bugis Medang , Desa Bajo Medang dan Desa Mungkin". beber Yuni. Aksi lainnya adalah pengurangan faktor determinan yang mempengaruhi kejadian stunting yaitu penyakit penyerta, riwayat ibu hamil KEK, paparan asap rokok, cakupan imunisasi lengkap, jamban sehat, kecacingan, air bersih, JKN/BPJS. Pada akhir pertemuan yang ditutup oleh kepala bidang PPM menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas atensi semua sektor “Terimakasih atas kerjasama yang baik, partisipasi, kehadiran dan intervensi yang telah dilakukan oleh semua perangkat daerah dan multi sektor di semua lini dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa Tahun 2022, sampai berjumpa kembali dalam penilaian kinerja percepatan penurunan stunting dan aksi konvergensi tahun 2023” pungkasnya.