BERITA

Penanaman 35.000 bibit Mangrove di Pulau Bungin Sebagai Kelanjutan Kunjungan PT GSI dan PT Sumitomo Indonesia ke Kabupaten Sumbawa

Jumat, 28 Oktober 2022   eve   655  

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan PT GSI dan PT Sumitomo Indonesia melakukan penanaman 35.000 bibit mangrove di Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, pada hari Kamis, 27 Oktober 2022. Dalam Pembukaan dan Sambutannya Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah mengucapkan selamat datang kepada Presiden Direktur PT Sumitomo Indonesia, Hiroshi Karashima dan Presiden Direktur PT Gas Strategis Indonesia, Ginanjar Sofyan di Pulau Bungin. Beliau pun mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik dan berharap kegiatan ini bukanlah yang pertama dan terakhir kalinya tapi akan terus berjalan dan berkelanjutan kedepannya. Seperti yang telah diketahui PT GSI dan PT Sumitomo Indonesia tiba di Kabupaten Sumbawa pada hari Rabu, 26 Oktober 2022 guna menjajaki investasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa di bidang Pertanian dan Agrikultur. Pada hari pertama menginjakan kaki di tanah Sumbawa Rombongan PT. GSI dan PT Sumitomo Indonesia menyempatkan diri untuk melakukan pembagian alat tulis untuk siswa/siswi di SDN Batu Nisung Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas, serta berkunjung ke peternakan sapi di Desa Serading Kecamatan Moyo Hilir untuk melihat potensi peternakan yang ada di Kabupaten Sumbawa.

Kembali dalam kegiatan penanaman 35.000 bibit mangrove Presiden Direktur PT. Gas Strategis Indonesia, Ginanjar Sofyan mengatakan bahwa ini merupakan keberlanjutan dari kunjungan pada beberapa bulan lalu. Beliau mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan yang terbaik untuk pemerintah Kabupaten Sumbawa dan yang paling penting pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat atas penyambutannya. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa kedepannya program-program yang telah dibicarakan bersama dengan Presiden Direktur PT Sumitomo Indonesia untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa kedepannya akan terus bergulir. Hal yang sama dikemukakan oleh PT Sumitomo Indonesia, Kegiatan penanaman mangrove yang direncanakan oleh PT. Sumitomo dan GSI di Sumbawa adalah komitmen bersama untuk mengurangi emisi global yang sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat Sumbawa dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari MOU yang sudah ditandatangani antara Pemprov NTB. Pihaknya juga berterima kasih kepada Pemda NTB dan Pemda Sumbawa serta segenap masyarakat dan komunitas mangrove yang menyambut baik rencana ini dan turut berpartisipasi secara langsung.

Kegiatan penanaman mangrove di Pulau Bungin, Kabupaten Sumbawa menjadi sangat penting bagi ekosistem hutan mangrove dan masyarakat sekitar sebagai upaya peelstarian lingkungan khususnya ekosistem mangrove. Secara alamiah, ekosistem pesisir menyerap karbon dari atmosfer dan lautan lalu menyimpannya. Karbon yang tersimpan dalam ekosistem pesisir dikenal sebagai Blue Carbon. ditemukan fakta bahwa ekosistem pesisir juga merupakan penyerap gas rumah kaca. Ekosistem panda diyakini menyerap dan menyimpan 100 karbon 100 kali lebih banyak dan lebih permanen dibandingkan dengan hutan di daratan. Karbon yang diserap oleh ekosistem pesisir tidak kalah besar dibandingkan hutan. Berbeda dengan ekosistem daratan yang cenderung tidak bertambah pada saat tertentu, ekosistem pesisir mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam sedimen secara terus-menerus dalam kurun waktu yang lama. Sekitar 50-99 persen karbon yang diserap oleh ekosistem pantai disimpan dalam tanah di kedalaman 6 meter di bawah permukaan tanah. Karbon yang tersimpan ini dapat tersimpan sampai ribuan tahun. Karena potensi yang besar inilah ekosistem pesisir bisa berperan banyak sebagai solusi adaptasi dan mitigas dampak perubahan iklim.

Kunjungan kedua perusahaan besar ini ke Kabupaten Sumbawa kali ini tidak hanya berhenti sampai penanaman mangrove di Pulau Bungin, PT. GSI dan PT. Sumitomo Indonesia juga berkunjung ke kediaman Sultan Kaharuddin IV di Bala Kuning mengingat pada tanggal 27-29 Oktober 2022 berlangsung Musakara Rea LATS yang merupakan agenda kebudayaan masyarakat dan tokoh adat Kabupaten Sumbawa. Safari kedua perusahaan investor ini diakhiri dengan mengunjungi sentra tenun tradisional Sumbawa atau yang lebih dikenal sebagai Kre Alang yang berlokasi di Dusun Samri, Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir untuk melihat langsung proses pembuatan kain tenun tradisional bersama pengrajin dan perangkat desa setempat.

(dilansir dari beberapa sumber)

  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • Rapat Koordinasi Pemaparan Hasil Survey Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dan Stunting Terintegrasi di Desa Banda Kecamatan Tarano

    Rapat Koordinasi Pemaparan Hasil Survey Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dan Stunting Terintegrasi di Desa Banda Kecamatan Tarano

    Rapat Koordinasi Hasil Kegiatan Survey Lapangan dan Pengukuran Kegiatan Penataan Kawasan Wisata Pantai Gelora di Kecamatan Rhee

    Rapat Koordinasi Hasil Kegiatan Survey Lapangan dan Pengukuran Kegiatan Penataan Kawasan Wisata Pantai Gelora di Kecamatan Rhee

    Perkuat Komitmen Percepatan Penurunan Stunting, Pemda Gelar Review Kinerja Tahunan

    dilansir dari https://jejakntb.com/perkuat-komitmen-percepatan-penurunan-stunting-pemda-gelar-review-kinerja-tahunan/